Cina sudah menolong negara- negara Afrika meringankan tekanan utang lewat bermacam jalan, kata seseorang pejabat perdagangan, Selasa.
Di dasar Kerangka Kerja Inisiatif Penangguhan Layanan Utang( Debt Service Suspension Initiative/ DSSI) Kelompok 20( G20), Cina sudah memainkan kedudukan aktif dalam menolong negara- negara yang relevan buat menggapai konvensi penangguhan utang, ucap Shen Xiang, Direktur Kementerian Asia Barat serta Afrika di dasar naungan Departemen Perdagangan Cina, dalam suatu konferensi pers.
Hubungan Cina-Afrika
Langkah ini juga mencerminkan kedekatan hubungan antara Cina dan Afrika, yang telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Cina adalah salah satu mitra dagang terbesar Afrika dan telah meningkatkan investasinya di benua tersebut, termasuk dalam proyek-proyek infrastruktur besar.
Bantuan ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas dalam kerangka kerja sama Cina-Afrika, di mana Cina telah berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara Afrika. Forum Kerja Sama Cina-Afrika (FOCAC) adalah platform utama untuk memfasilitasi kolaborasi ini, dengan berbagai perjanjian dan komitmen yang ditandatangani dalam berbagai bidang.
Di dasar kerangka kerja Forum Kerja Sama China- Afrika, Cina sudah melepaskan utang negara- negara Afrika yang relevan dalam wujud pinjaman pemerintah tanpa bunga yang sudah jatuh tempo pada akhir 2021, kata Shen.
Konteks Krisis Utang di Afrika

Benua Afrika telah lama menghadapi tantangan besar terkait utang, dengan banyak negara mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban utang mereka di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu. Krisis utang ini diperburuk oleh dampak pandemi COVID-19, yang telah merusak ekonomi dan memperburuk ketidakmampuan beberapa negara untuk membayar utang mereka.
Banyak negara Afrika memiliki utang yang tinggi dengan berbagai kreditor internasional, termasuk lembaga keuangan global dan negara-negara besar. Dalam beberapa tahun terakhir, utang ini telah menjadi beban berat bagi perekonomian lokal, menghambat investasi dalam sektor-sektor penting dan memperburuk kemiskinan.
Beberapa lembaga keuangan serta industri Cina sudah ikut serta dalam kerja sama investasi serta pembiayaan dengan negara- negara Afrika berlandaskan prinsip- prinsip pasar serta ketentuan internasional.
Lembaga keuangan serta industriCina seluruhnya menghormati kehendak negara- negara Afrika serta memikirkan kebutuhan aktual mereka. Tidak hanya itu, Cinatidak sempat mengajukan ketentuan politik apa juga. Perihal itu memperoleh apresiasi luas dari negara- negara Afrika, kata Shen.
Obligasi komersial serta utang multilateral menggapai 66 persen dari utang luar negara Afrika, sedangkan utang bilateral ChinaAfrika cuma mewakili 11 persen dari total utang luar negara Afrika, kata Shen, mengutip statistik yang disusun Dana Moneter Internasional( IMF).